Sumber foto: Kartika/DinamikA
http://Klikdinamika.com, Salatiga- Komunitas Eco Enzyme Nusantara (EEN) Salatiga gandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bidang Pengelolaan Sampah Limbah D3 Salatiga, lakukan kegiatan kolaboratif penyemprotan Eco Enzyme di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo sebagai bentuk disinfektan alami, Minggu (21/11/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan guna memperingati hari ulang tahun Komunitas EEN yang pertama. Pelaksanaan penyemprotan cairan Eco Enzyme di TPA Ngronggo menggunakan armada milik pemadam kebakaran Kota Salatiga.
Penyemprotan ini juga didukung oleh beberapa relawan peduli lingkungan Salatiga yaitu Komunitas Tanaman Untuk Kehidupan (TUK), Komunitas Ijo Lumut Salatiga, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UKSW, Forum Komunikasi Sekolah-Sekolah Adiwiyata Salatiga, Komunitas Kampung KB, dan Mapala Mitapasa IAIN Salatiga.
Komunitas EEN Salatiga sebagai inisiator kegiatan beserta relawan peduli lingkungan Salatiga, juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (ODP), yang terdiri dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Salatiga.
“Penyemprotan hari ini menghabiskan 15 liter cairan Eco Enzyme, di mana setiap satu jeriken berisi lima liter cairan,” ujar Angela selaku ketua EEN Salatiga.
Angela juga memberikan informasi seputar Eco Enzyme.
“Eco enzyme adalah cairan alami yang berasal dari limbah rumah tangga organik yang terdiri dari misalnya kulit buah dan sisa sayuran, lalu dicampur dengan tetes tebu atau gula aren, yang kemudian difermentasi selama tiga bulan,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kristanto Irawan Putra selaku anggota dari Komunitas Ijo Lumut, yang memberikan tanggapan positif tentang kegiatan ini.
“Penyemprotan Eco Enzyme hari ini sangat positif, selain dapat mengurangi sampah organik ketika proses pembuatannya, penyemprotan Eco Enzyme ke lingkungan berarti berkontribusi membantu bumi untuk memulihkan dirinya,” jelasnya.
Di akhir, Angela menyampaikan harapannya kepada masyarakat Kota Salatiga.
“Harapan saya supaya masyarakat Salatiga mau membuat Eco Enzyme secara mandiri guna mengurangi bahan kimia sintesis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Kartika/Nahary/Sholehah/red)