Pemira Telah Usai, 3.934 Mahasiswa Ikut Pencoblosan

Sumber Gambar: Kopisa.id

Klikdinamika.com– Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) telah dilaksanakan, sebanyak 3.934 mahasiswa UIN Salatiga turut berpartisipasi memilih calon dalam pencoblosan, Rabu (07/12/2022).

Dari jumlah total mahasiswa UIN Salatiga angkatan 2018-2022 yang berjumlah 13.721 menghasilkan 3.934 mahasiswa yang menggunakan hak suara pada pemira kali ini.

Ketua KPUM UIN Salatiga, Nazzuma memberitahukan hasil jumlah pemilih dari yang mendaftarkan diri pada situs pencoblosan (red: kopisa.id).

“Jumlah pemilih tetap yang menggunakan hak suaranya sebanyak 3.934 mahasiswa dari 5.203 mahasiswa yang registrasi,” jelasnya melalui pesan WhatsApp.

Ia turut mengatakan bahwa jumlah pemilih yang menggunakan hak suara tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

“Tahun lalu terdapat 4.509 pemilih yang menggunakan hak suaranya, penurunan ini diakibatkan oleh sistem kopisa yang masih kurang efisien serta minimnya minat mahasiswa terhadap pemira,” ungkapnya.

Melanjut dengan Nazzuma, ia berujar bahwa nomor WhatsApp kopisa.id sempat mengalami kendala yang berakibat pada tidak terdatanya registrasi dari beberapa pemilih.

“Selama registrasi kemarin nomor WhatsApp kopisa mengalami error di hari Jumat dari pukul 10.00 pagi hingga 17.00 sore dan di hari Minggu dari pukul 13.00 siang hingga 16.00 sore. setelah dilakukan perbaikan server baru bisa berjalan lancar kembali. Sudah kami informasikan juga untuk mengulang registrasi kembali saat itu,” paparnya. (Ramzy/Parid/red)

5 thoughts on “Pemira Telah Usai, 3.934 Mahasiswa Ikut Pencoblosan

  1. Pemira ratau menarik, lakone podow wae
    Sek gendeng iki jane sopo to, raono perbaikan samsek
    Dadi mahasiswa wes jungkir malik diperes bayar ukt, delok masa depan raono harapan
    Ora sehat, ora sehat

  2. Ada yang bangga saat terpilih dengan suara yang tidak sampai 50%. Ini harusnya menjadi kritik sendiri bagi KPUM Dan Bawasra yang seharusnya Turut bertanggungjawab pada demokrasi yang terjadi. Bukan hanya fokus pada proses pemilihan. Tetapi juga dalam membangun kembali partisipasi aktif dari mahasiswa. Pengenalan sistem hingga keterbukaan informasi perlu diberikan kepada khalayak Mahasiswa. Harusnya kampus menjadi ruang bagi kaum idealis, justru berubah jadi panggung dramatis. “Katanya miniatur negara” tapi emang ngeGambarin keadaan negara sekarang sih..
    Semoga segera membaik demokrasi di kampus ini .

  3. Seperti kisah politik antara Mustofa Kemal Ataturk dengan Adnan Menderes, wkwkwkwk

    Tapi sayangnya penerus adnan menderes tidak ada akan tetapi yang muncul hanyalah oknum bibit-bibit mustafa kemal ataturk. Sehingga hal inilah yang menyebabkan turunnya minat pemira karena yang ada hanya oknum-oknum bibit-bibit mustafa kemal ataturk dan tidak ada bibit-bibit seorang adnan menderes, yang dimana background beliau adalah sosok pejuang

  4. Gimana mahasiswa mau partisipasi dari kpum saja tidak ada sosialisasi ke mahasiswa kalau ada pemira hahaha. Tapi kok kpum dan bawasra isi-isi nya orang organ eksternal cukup heran saja. Jangan lupa visi-misi nya bukan hanya sekedar pemanis di depan saja, usut tuntas jas almamater udah berapa angkata belum dapat, dema dan sema nya ngapain aja sih hahaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *