Klikdinamika.com, Salatiga- Visitasi peralihan IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga yang dilakukan oleh tim penilai diakui masih ada kekurangan persyaratan yang harus dipenuhi, Rabu (10/03/2021).
Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat utama gedung KH. Hasyim Asy’ari Kampus 3 ini dihadiri oleh Prof. Dr. Syamsun Ni’am, M. Ag., dan Priyono, S.Pd, M.Pd., selaku tim penilai.
“Secara kuantitatif sudah memenuhi. Namun, persyaratan yang normatif kurang satu,” kata Priyono.
Dari hasil presentasi Rektor IAIN Salatiga menunjukkan bahwa syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 20 tahun 2020, program pasca sarjana harus memiliki lima program studi (prodi). Sedangkan di IAIN Salatiga baru memiliki tiga prodi yang masih dalam proses perizinan Badan Akreditasi Penilaian Perguruan Tinggi (BAN PT) pasca penilaian.
Selain itu, Priyono juga menjelaskan bahwa Badan Layanan Umum (BLU) ke depannya bisa menjadi syarat verifikasi untuk menjadi UIN.
“Ke depan bisa saja mensyaratkan BLU. Sebab ketika menjadi UIN, maka akan bertambah anggaran karena stukturnya bertambah, pembiayaan juga bertambah karena adanya fakultas-fakultas. Hal itu berpengaruh pada keuangan negara,” tutur Priyono.
Pada akhir penyampaiannya, Syamsun berpesan agar IAIN Salatiga tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan, tapi juga ilmu umum.
“Saya harap IAIN Salatiga tak hanya berbasis pada ilmu keagamaan. Tetapi juga ilmu umum yang di spiritualisasikan,” pungkasnya. (Thoriq/Afifah/red)
Saya nantikan IAIN Salatiga goto
UIN Salatiga,dan semuanya lengkap saya akan berjuang semampu saya buat IAIN Salatiga