Maba Prodi Bisnis Digital Keluhkan Sosialisasi Ormek, Ganggu Proses Pembelajaran

Anggota HMI presentasikan organisasinya di tengah berlangsungnya perkuliahan. (Sumber Foto: Akun Instagram @gerakan_mahasiswa_uin_salatiga)

Klikdinamika.com– Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat M. Dawam Rahardjo, salah satu organisasi mahasiswa ekstra kampus (Ormek) di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, lakukan sosialisasi di salah satu kelas Program Studi (Prodi) Bisnis Digital (BD), Selasa (1/10/24).

Hal itu menuai keluhan dari mahasiswa baru (maba) yang merasakan langsung saat di kelas. Mereka menilai, tindakan itu mengganggu jalannya proses perkuliahan, karena berlangsung saat pembelajaran berlangsung.

Salah satu mahasiswa Prodi BD yang menjadi saksi langsung kejadian itu, Taro (bukan nama sebenarnya), menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Saat kelas baru dimulai, pintu ruang kelasnya diketuk oleh orang yang tidak ia kenal. Mahasiswa lain mengira, yang datang adalah mahasiswa internasional susulan, sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya.

Namun, ternyata yang masuk adalah kakak tingkat (kating). Dia ingin mempromosikan organisasi HMI.

“Mereka datang, ngetuk pintu dan disamperinlah dosen. Terus, minta izin ke kelas untuk minta waktu melakukan sosialisasi. Setelah mereka masuk, ternyata yang mereka lakukan adalah mempresentasikan dengan PPT yang isinya memperkenalkan organisasi ekternal (HMI). Menjelaskan sejarahnya, tokoh-tokoh, serta benefit yang ditawarkan; sekitar 20 menit. Ujung-ujungnya mengajak untuk bergabung,” ujarnya kepada reporter Klikdinamika.com, Kamis (3/10/24).

Taro menyayangkan kejadian itu. Sebab, ia merasa sosialisasi tersebut memotong jam Mata Kuliah Pengantar Manajemen. Akibatnya, waktu perkuliahan yang seharusnya digunakan untuk diskusi makalah harus dihentikan lebih awal.

“Kalau mau sosialisasi, sebenarnya tidak apa-apa, tapi jangan sampai mengganggu mata kuliah. Apalagi, saya punya jadwal presentasi yang akhirnya ditunda … Baru salam pembuka, belum ada lima menit, udah ada yang ngetok … Mata kuliah belum selesai, tapi sudah harus ditutup karena ada sosialisasi,” keluhnya.

Taro memuji sikap terbuka dosen yang memberikan izin. Tetapi, ia mengaku belum mengetahui aturan yang melarang organisasi eksternal masuk ke ruang kelas. Kejadian itu membuatnya dan teman-temannya mendapat teguran dari berbagai pihak setelah rekaman video sosialisasi beredar di media sosial.

“Kalo dari dosennya itu memperbolehkan masuk, kebetulan juga mata kuliahnya ada sejarah organisasi. Beliau juga mendukung mahasiswanya masuk ke organisasi eksternal. Dukungannya juga bukan sekedar lisan, malah ada dukungan subsidi yang diberikan. Meskipun membebaskan mau masuk organisasi eksternal manapun,” ungkapnya.

“Awalnya itu, kami tidak tahu kalau organisasi eksternal tidak boleh masuk ke kelas, apalagi sampai memotong jam perkuliahan. Kami sempat mendapat teguran dari kampus setelah videonya tersebar,” tambahnya.

Ia berharap agar pihak manapun yang ingin melakukan sosialisasi di dalam kampus lebih bijak dan tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.

“Semoga ke depannya, semua pihak lebih menghargai waktu perkuliahan. Di public hearing, sebenarnya sudah ditekankan agar sosialisasi tidak masuk ke dalam kelas. Kami harap, aturan ini bisa dipatuhi agar tidak ada yang merasa dirugikan,” pungkasnya.


Saksi mata lain, yaitu Dian (bukan nama sebenarnya), membenarkan penjelasan tersebut. Dia memberikan penjelasan yang mirip dengan Taro. (Joysi/Wirda/Red)

Alfhi berkontribusi dalam pembuatan berita ini.

3 thoughts on “Maba Prodi Bisnis Digital Keluhkan Sosialisasi Ormek, Ganggu Proses Pembelajaran

  1. Takut kehabisan maba apa yak? Sampe ganggu perkuliahan begitu. Malu-maluin HMI aja anda bung. Hadeehh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *