Seminar Internasional – Ciptakan Ekonomi Halal

Doc. Dinamika
Doc. Dinamika
Doc. Dinamika

SALATIGA- Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga adakan Seminar Internasional dengan tema “The Contribution of Millenial Generation in Creating Halal Economy in The Revolution of Industry 4.0” di Aula kampus 1, IAIN Salatiga (26/9).

Pemateri yang dihadirkan datang dari beberapa universitas ternama. Dibuka oleh rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, dan Prof. Dr. Habib Khirzin, dari International Institute of Islamic Thought (IIIT), lalu dilanjutkan oleh beberapa pembicara diantaranya, Prof. Dr. Nor ‘Adha Ad Hamid, pakar Industri Halal di Asia Tenggara, Akhmad Akbar Susanto, ketua MPP Kafossi dan Dosen Ekonomi bisnis UGM, juga Fajar Budi Laksono M. Eng CEO Founder Nyayur.com dan tukangsayur.com.

Peserta meliputi 390 orang dari mahasiswa IAIN Salatiga, dan mahasiswa luar sebanyak 15 orang. Dengan panitia sejumlah 50 anggota, KSEI telah mensukseskan program tahunan KSEI yaitu Sharia Economic and Intellectual Moslem of IAIN Salatiga Days 2018 (SEIMAN) yang berupa seminar internasional ini.

“Agar mahasiswa terdorong untuk berfikir kreatif menumbuhkan pasar halal dan memiliki bisnis islam sendiri”, tegas Bagas Satriyo, humas dalam kepanitiaan ini.

Prof. Dr. Habib Khirzin menjelaskan bahwa pada era revolusi industri 4.0 yang terjadi sejak 2011 lalu, dimana perubahan terjadi sangat cepat, masalah kompleks yang muncul telah melahirkan banyak inovator. Salah satunya industri halal di berbagai bidang termasuk kosmetik dan makanan. “Konsep halal industri disini berarti fully halal mulai dari bahan dasar hingga proses pengolahan produk. Jadi barang benar-benar halalan thoyyiban yang terjamin kebersihannya. Bahkan marketnya tidak hanya diperuntukkan muslim saja, banyak non muslim yang begitu tertarik dengan halal food restaurant karena mereka meyakini bahwa makanan halal terjamin berkualitas dan higienis”, imbuh Prof. Dr. Nor ‘Adha.

Ahmad Akbar Susanto, Ph. D, memaparkan, kontribusi yang dapat dilakukan generasi milenial untuk menumbuhkan ekonomi halal pada revolusi industri ke empat. Diantaranya mempromosikan gaya hidup halal dengan menyadarkan pentingnya produk halal untuk menjadi konsumsi kita. Dan juga dengan menjadi pengusaha industri halal, dengan begitu masyarakat akan terbiasa mengkonsumsi produk halal.

Sedangkan Fajar Budi Laksono, M. Eng, lebih menekankan pembicaraannya untuk generasi milenial agar dapat berfikir inovatif menghadapi era disruptif sekarang ini. Dan juga memprediksi keadaan pasar yang akan datang, sehingga terus berinovasi untuk hal-hal yang lebih besar.

Seminar tersebut ditutup dengan pembagian doorprize untuk para peserta yang aktif. “Alhamdulillah, seminar ini sangat menginspirasi saya agar dapat mengembangkan bisnis orang tua saya dengan lebih kreatif”, ujar Shella Intan, mahasiswa TBI, salah satu peserta seminar ini. (Titis/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *