Salah Satu Santri Thailand Sakit, DKK Adakan Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan

Salatiga(16/09), Dinas Kesehatan Kota (DKK) yang bekerja sama dengan Vektor, Puskesmas Kalicacing, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta mengadakan penyuluhan tentang virus Zika di Ma’had Putri al-Jami’ah pada kamis (15/09) malam. Penyuluhan tersebut, selain memberikan informasi kepada santri tentang virus Zika yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh seorang santri Ma’had Putri yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga. Fitriya Waedeng (23), mahasiswi Tadris Bahasa Inggris semester 5 Institut Agama Islam Negeri Salatiga menderita demam setelah pulang dari kampung halamannya (Pattani, Thailand) pada liburan lalu.
“Sebelumnya, ia dirawat oleh teman-temannya di Ma’had tapi kok demamnya tidak turun. Akhirnya ia dibawa di RSUD dan karena ia baru saja pulang, maka peluang terkena virus Zika mungkin bisa saja ada,’’ ungkap Dr. Tasfiyah seusai penyuluhan.
Karena yang pulang dari luar negeri bukan hanya Fitriya, maka pemeriksaan kesehatan juga dilakukan kepada beberapa temannya yang dari luar negeri dan teman sekamarnya (yang mengadakan kontak langsung). Pemeriksaan kesehatan itu juga dilakukan dengan mengambil sampel darah di malam tersebut dan sampel urine pada keesokan harinya.
Dr. Tasfia, sebagai Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit DKK juga menegaskan bahwa penyakit yang diderita Fitriya baru didiagnosis. Pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa yang lain untuk mengetahui adanya virus Zika atau tidak. Sehingga jika ada yang positif terkena virus Zika, maka bisa diatasi sedini mungkin mengingat kasus virus ini belum ditemukan di Indonesia.
Beberapa pihak juga diturunkan untuk memberikan materi dalam penyuluhan tersebut agar santri senantiasa menjaga kebersihan dengan cara pergerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak dan berkesinambungan.
“Membersihkan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan 3M plus. Menutup, Menguras, dan Mendaur ulang serta dapat mempergunakan kelambu, kasa penutup, dan lotion anti nyamuk,” terang Dr. Ruben.
(D1418/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *