Ratusan Orang Saksikan Pentas “Teologi Kebencian”

Klikdinamika.com, SALATIGA – Pentas Produksi Teater Getar merupakan sebuah program kerja tahunan yang paling inti dan menjadi gongnya. Pentas ini diadakan selama dua kali, di IAIN Salatiga dan UNS Surakarta pada tahun ini, (7/12/2019). Pentas produksi ke #41 ini diselenggarakan di Aula Kampus 1 IAIN Salatiga.

Acara dibuka dengan sambutan ketua panitia dan Wakil Rektor III yang dihadiri oleh Sidqon Maesur. Setelah resmi dibuka oleh Wakil Rektor III, pentas langsung dimulai. Rangkaian acara yang terakhir adalah diskusi mengenai materi pementasan.

Judul pementasan yang dipilih ialah Teologi Kebencian (Ana Asu Geger Genjik). Naskah ini ditulis oleh Candra Harjanto yang sekaligus menjadi sutradara dalam pementasan kali ini. Pesan yang ingin disampaikan melalui naskah ini adalah mengekspresikan keagamaan di waktu ini, tentang agama yang diperdagangkan, dan agama yang dimasukkan ke dalam politik. Hal ini dapat menimbulkan persepsi kebencian orang-orang terhadap agama tersebut.

Pentas ini dibantu oleh asisten sutradara, Khoirul Huda. Aktor-aktornya terdiri dari 4 orang, yakni Avira, Ibnu Sholeh, M. Agung Rifa’i, dan Bayu Darma.

Persiapan acara sekitar satu bulan untuk latihan olah rasa, olah raga, olah vokal, dan sebagainya. Sedangkan untuk persiapan setting lighting dilakukan selama satu minggu. Publikasi acara dilakukan dengan menggunakan media sosial dan pamflet yang disebar. Kendala pada saat acara yakni waktu pembukaan yang molor. Hal ini terjadi karena dari pihak panitia menunggu para penonton untuk berkumpul di dalam aula. Karena supaya pertunjukan ini bisa dinikmati dari awal hingga akhir.

Penonton yang hadir menyaksikan sekitar kurang lebih 100 orang. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa IAIN Salatiga, tetapi juga dari komunitas-komunitas teater se-Jawa Tengah dan dari luar kota seperti Yogyakarta, juga para alumni Teater Getar yang diundang.

“Harapan saya, kami bisa memperkenalkan teater itu seperti apa, lighting, penataan ruang, dan lain-lain. Di masyarakat umum masih awam, kita perkenalkan dahulu lewat kampus. Nanti kita bisa memperkenalkan kepada khalayak ramai. Memperkenalkan seni yaitu teater,” ujar Septi Tunjung Sari, selaku ketua panitia. (ESR/Reyhan/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *