Pengukuhan Guru Besar IAIN Salatiga

Doc. Dinamika
Doc. Dinamika
Doc. Dinamika
Doc. Dinamika
Doc. Dinamika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IAIN Salatiga kembali hadir mengukuhkan salah seorang professor di bidang Pemikiran Islam, Prof. Dr. Asfa Widianto.,M.Ag.,M.A, salah satu dosen pascasarjana di IAIN Salatiga. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul  Islam, Multikulturalisme, dan Nation-Building di Era “Pasca-Kebenaran” Asfa Widianto memaparkan lebih jauh tentang peran Islam dalam proses nation-building dan multikulturalisme di Indonesia. Dalam orasinya, ia memfokuskan pada organisasi masyarakat sipil Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Ia juga menekankan bahwa peran kuat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama akan berlangsung di era digital. Jika kedua organisasi ini mampu mengembangkan strategi-strategi baru dengan menggunakan internet, maka akan bisa berpotensi untuk menjangkau generasi millenial.

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sudah bersinergi baik dalam menopang NKRI dan dunia Islam. “Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah memang berbeda dalam masalah fiqih. Tapi dalam hal kewarganegaraan, multikulturalisme, itu sejalan sekali. Jadi kalau bisa dikatakan, tulang punggungnya NKRI itu ya NU dan Muhammadiyah,” paparnya.

Islam di Indonesia mampu menjadi teladan bagi negara muslim lain. “Islam Indonesia menjadi contoh,di dalamnya memperlihatkan bahwa ada keselarasan dalam Islam dan multikulturalisme, Islam dan pluralisme. Itu menjadi contoh di masyarakat dunia muslim yang lain. Karena negara muslim yang gagal dalam demokrasi,” jelasnya. Hal itu didukung dengan kualitas pembelajaran Islam atau islamic studies di Indonesia yang sangat baik. “Islamic studies di Indonesia memiliki 2 misi; pertama,  misi dakwah dan ilmiah, kedua, gabungan antara tradisi timur tengah dan barat. Jadi, kita mengambil best practice, hal-hal terbaik dari barat dan hal-hal terbaik dari timur tengah, kemudian digabungkan jadilah Islam Indonesia. Kalau timur tengah kebanyakan terlalu normatif, kalau barat terlalu berlandaskan pada pengalaman di lapangan, sosial historis.” terangnya.

Acara sidang terbuka Senat IAIN Salatiga dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Ilmu Pemikiran Islam (29/3) ini berlangsung di Auditorium Kampus 1 IAIN Salatiga pada pukul 09.30 dengan mengundang para dosen IAIN Salatiga, kerabat keluarga Prof. Dr. Asfa Widianto.,M.Ag.,M.A, dan rekan-rekannya, juga sebagian kecil mahasiswa IAIN Salatiga. Di akhir pembicaraan, ia menyampaikan harapan kepada IAIN Salatiga. “Keilmuan adalah spirit dari perguruan tinggi. Maka butuh pengembangan kualitas yang tinggi untuk menjadikan guru besar dan dosen-dosen yang berkomitmen pada keilmuan.” (Fir/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *