‘October for Library’

Penganugerahan pengunjung perpustakaan teraktif
Penganugerahan pengunjung perpustakaan teraktif
Penganugerahan pengunjung perpustakaan teraktif

Klikdinamika.com, Salatiga – Perpustakaan IAIN Salatiga menggelar acara October for Library dalam rangka kunjungan dan literasi perpustakaan, Kamis, (12/10). Pihak perpustakaan bekerja sama dengan Komunitas Literasi Pojok Buku dan Komunitas Literasi Membaur. Sebelumnya, pihak perpustakaan mengadakan lomba selfie yang berlatar belakang area perpustakaan IAIN Salatiga. Kriteria penilaian dalam lomba ini diantaranya fokus pengambilan gambar, informasi tentang literasi, estetika, dan etika. Saat pengumuman pemenang, Aprilia Wati dari Fakultas Ekonomi Syari’ah berhasil mendapatkan juara pertama. Sementara itu, Ayu Astuti dan Suhesti Maharani dari Fakultas Usuludin Adab dan Humaniora menjadi juara kedua dan ketiga. Selain lomba selfie, penghargaan turut di anugerahkan kepada pengunjung teraktif dengan kriteria aktif berkunjung dan aktif meminjam buku kategori mahasiswa, dosen, dan juga karyawan. Kategori mahasiswa diberikan kepada Devi Anandari dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Kategori dosen diberikan kepada Endah Nur Fitriani, S. E. Dan ketegori karyawan diberikan kepada Tri Nuri Handayani, S. E.

Ada jargon unik dari Wiji Suwarno selaku kepala perpustakaan, ”Dengan perpustakaan – aku bisa, dengan literasi – aku jaya, dengan perpustakaan literasi – aku bisa jaya.”

Wiji menambahkan bahwa sudah saatnya perpustakaan menjadi teman mahasiswa, mahasiswa tanpa buku no sense,” ujar Wiji.

Warek I Dr. Agus Waluyo mengatatakan bahwa perpustakaan harus terus mendorong, menginspirasi supaya teman-teman gerakan literasi semakin berkembang dan semakin memberi makna lebih bagi yayasan perpustakaan. “Sudah saatnya mahasiswa menjadikan perpustakaan sumber pencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dosen bukan lagi mengandalkan internet karena faliditas informasi yang diberikan tidak selamanya ter-up date,” tambahnya.

“Dengan adanya kegiatan semacam ini pengunjung kini merasakan ada suasana yang berbeda dengan sebelumnya. Perpustakaan tidak lagi dianggap sebagai tempat yang menyeramkan dan membosankan,” ujar Wiji Suwarno.

Acara tersebut dimeriahkan dengan panggung literasi dari komunitas literasi pojok buku dan komunitas literasi membaur dengan menampilkan baca puisi, baca pantun, musik literasi, dan dongeng buku. (Jauharoh/Ida Fad/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *