MEMUPUK POTENSI ANAK DENGAN SEMANGAT KEBUDAYAAN

MEMUPUK POTENSI ANAK DENGAN SEMANGAT KEBUDAYAAN
Oleh : Ilah Rohillah (HES)

Pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi, baik potensi fisik, kepribadian, maupun intelektual. Potensi fisik mengacu pada kondisi perkembangan fisik dan keterampilan. Potensi kepribadian mengacu pada kemampuan mengelola emosi, mengembangkan dan menjaga motivasi belajar serta memimpin, beradaptasi, berinteraksi, dan berkomunikasi. Sementara potensi intelektual berhubungan dengan kecerdasan akademik, kecerdasan umum, dan kreativitas.

Mengembangkan potensi pada anak menjadi penting karena mampu menjadikan anak lebih mahir tidak hanya dalam satu bidang saja. Seperti halnya kegiatan yang dilakukan di Dukuh Tanjung, Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kegiatan latihan menari di Dukuh Tanjung menjadi gambaran nyata dimana anak-anak dipupuk potensinya dibidang tari. Belajar tarian tradisional menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap satu minggu sekali. Anak-anak belajar menari dari pagi sampai menjelang dzuhur atau sore hari setelah shalat asar. Kegiatan belajar menari dimulai dari teknik-teknik dasar yang ada dalam tarian seperti teknik pada kaki yaitu: mendak, seblak, gejug dan lain-lain. Teknik tangan yaitu: ulap-ulap, ngiting, buaya mangap, dan lain-lain, teknik kepala yaitu pacak gulu, gebes, dan lain-lain.

Latihan dimulai dengan awalan yaitu pemanasan agar tubuh mereka rileks tidak kaku ataupun tiba-tiba kram saat sedang latihan. Setelah itu dilanjut dengan lari kurang lebih 10 menit, tujuannya agar mereka bisa kuat dan mampu mengatur nafas dengan baik. Dilanjutkan istirahat sekitar lima menit sebelum menggarap beberapa koleksi tarian seperti tari jaipong.

Pentingnya memupuk potensi anak sejak usia dini melalui pengenalan budaya merupakan suatu hal yang baik. Selain membekali anak dengan beberapa keterampilan, anak juga dibekali dengan semangat pengetahuan tentang kebudayaannya sekaligus melestarikan budaya kita sendiri. Ini yang menjadi titik utama pentingnya menggali potensi anak dengan dibarengi semangat kebudayaan untuk masa depan yang lebih baik.

Alasan pertama memilih anak-anak usia dini dipupuk potensinya melalui kegiatan tari tradisional karena anak zaman sekarang berbeda dengan anak zaman dulu, anak-anak dizaman sekarang lebih akrab dengan gadget. Meskipun mereka belum tahu dampak-dampaknya namun bila dibiarkan maka akan berbahaya. Maka dari itu setidaknya dengan kegiatan tari ini dapat mengurangi penggunaan gadget agar anak-anak bisa mengembangkan potensinya dengan baik.

Alasan kedua dengan diajarkannya tarian tradisional karena kita sebagai sebagai orang Indonesia yang kaya akan budayanya, sudah seharusnya kita bersama-sama melestarikan budaya yang ada. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkannya pada anak-anak. Ketiga yaitu dengan dikembangkannya bakat dan potensi sejak dini maka anak akan tahu potensi yang mereka miliki. Dalam latihan tari, mereka tidak hanya berlatih menari saja namun mereka juga belajar berkelompok, kerjasama, dan disiplin. Dan ketika sudah mahir dalam tarian mereka bisa berkreativitas dengan sendirinya, misalnya mereka bisa menciptakan hal-hal yang belum ada sehingga secara tidak langsung bisa memunculkan kecerdasan dalam berpikir setiap anak tersebut.

Tarian juga mampu menarik minat para wisatawan yang pada akhirnya akan berdampak pada pendapatan suatu daerah. Untuk itu agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar diperlukan dukungan dari berbagai pihak baik orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Semua elemen harus bersinergi agar kegiatan selalu berjalan dengan baik. Karena pengembangan potensi pada anak dibarengi dengan semangat kebudayaan sangatlah penting. Bahkan penulis sendiri berpendapat bahwa sudah saatnya kegiatan ini ditiru oleh daerah-daerah lain di Indonesia demi terciptanya generasi masa depan yang mencintai budayanya.

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *