Distinksi Perguruan Tinggi menurut Menteri Agama

Suasana setelah acara. Sumber gambar: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1028546370536167&set=a.197589646965181.48946.100001424417205&type=3

 

Menteri Agama Negara Republik Indonesia (NKRI) Lukman Hakim Syaifudin mengunjungi gedung perkuliahan kampus 3 IAIN Salatiga yang terletak di jalur lingkar kota, tepatnya di desa Pulutan pada jum’at, (26/02) 2016. Dalam kunjungan tersebut, beliau juga memberikan pembinaan dengan tema “Akselerasi Pengembangan PTKIN sebagai Wujud Kontribusi Pembangunan SDM yang Kompetitif di Era Global”.

“Kampus yang dibangun dengan menelan dana SBSN tahun 2015-2016 sebesar 40 Milyar tersebut sejujurnya mempunyai master plan arsitektur pembangunan gedung yang indah apabila dapat terealisasi secara efektif,” tutur Menag.

Ia juga menambahkan bahwa kualitas stakeholder sebuah perguruan tinggi lebih besar pengaruhnya dalam menarik kepercayaan masyarakat global. Setiap perguruan tinggi harus mempunyai distinksi atau daya beda yang menjadi ciri khas institusinya sehingga melahirkan alumni yang mempunyai ciri khas tersendiri.

“Orang melihat kita, lalu orang menilai kita, maka jadilah teladan yang terdidik dan berkualitas,” tambahnya.

Untuk meraih distinksi tersebut, para dosen harus mempunyai SDM yang baik dalam aspek wawasan maupun keterampilan, sebab dosen merupakan tonggak kesuksesan anak didik yang berkemampuan kritis (Critical Thinking), artinya dapat mengaitkan fakta dengan masa lalu dan masa depan terutama melalui media sosial. Setidaknya ada lima aspek penting yang harus dimiliki oleh dosen dengan SDM tinggi, yaitu Integritas yang baik, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab serta sifat keteladanan yang mumpuni. Sehingga akan melahirkan kepercayaan masyarakat yang lahir dari image baik yang juga merupakan salah satu ciri khas sebuah perguruan tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd mengungkapkan bahwa untuk rencana kedepan, kampus 1 akan digunakan untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan kampus 2 akan di alokasikan menjadi Ma’had al-Jami’ah IAIN Salatiga dengan harapan agar seluruh mahasiswa IAIN Salatiga dapat memiliki jiwa agamis yang baik. (D15001/_red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *